Panduan Memilih Susu Formula untuk Si Kecil


Ada berbagai macam susu formula untuk bayi yang dijual di pasaran dengan kandungan yang berbeda-beda. Jadi, Bunda perlu jeli dalam memilih susu formula yang sesuai dengan kondisi Si Kecil dan kebutuhannya. Simak penjelasan lengkapnya di sini, ya, Bun.

Meski ASI adalah asupan terbaik untuk bayi, terkadang pemberian ASI tidak disarankan jika Bunda atau bayi memiliki masalah medis tertentu. Bila demikian, Bunda bisa memilih susu formula guna membantu tumbuh kembang Si Kecil.

Memilih susu formula untuk bayi baru lahir atau yang masih berusia di bawah 1 tahun mungkin bisa menjadi tantangan bagi Bunda. Pasalnya, bayi pada usia tersebut tidak boleh mendapatkan sembarang asupan, termasuk susu formula, karena tubuhnya belum bisa mencerna makanan dengan sempurna.

Perhatikan Hal Ini Saat Memilih Susu Formula untuk Bayi

Berikut adalah beberapa hal yang harus Bunda perhatikan dan pertimbangkan dalam memilih susu formula untuk bayi:

1. Kondisi bayi

Ini adalah hal pertama yang harus Bunda perhatikan. Bayi yang memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah, umumnya membutuhkan susu formula khusus yang mengandung kalori dan mineral ekstra untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Oleh sebab itu, bila Si Kecil memiliki kondisi kesehatan tertentu, Bunda harus mengonsultasikan ke dokter mengenai pemberian susu formula yang tepat. Hindari memilih sembarang susu formula untuk bayi dengan kondisi kesehatan tertentu, misalnya bayi susah BAB.

2. Jenis susu formula

Jenis susu formula juga penting untuk Bunda perhatikan. Ada produk susu formula yang menggunakan protein jenis whey, protein jenis casein, dan gabungan keduanya. Untuk bayi baru lahir dan di bawah usia 1 tahun, sebaiknya Bunda pilih produk susu formula sapi yang menggunakan protein jenis whey karena lebih mudah dicerna.

Bunda juga bisa memilih produk susu formula yang menggabungkan kedua jenis protein tersebut, tapi ingat bahwa komposisi protein whey harus lebih tinggi daripada casein. Umumnya rasio antara whey dan casein adalah sekitar 60:40. Rasio ini setara dengan kandungan protein pada ASI.

Jika Bunda ingin menerapkan pola makan vegetarian pada Si Kecil sejak bayi, Bunda bisa menggunakan susu soya. Namun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

3. Kandungan susu

Pada dasarnya semua produk susu formula terdiri dari kumpulan nutrisi utama, yaitu protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.

Meski begitu, Bunda juga perlu mempertimbangkan kandungan lain yang tidak kalah penting, misalnya asam arakidonat (ARA) dan docosahexaenoic acid (DHA). Senyawa ini termasuk ke dalam asam lemak tak jenuh ganda yang sangat bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi.

Selain itu, pilih juga susu formula yang mengandung prebiotik, biasanya dalam bentuk fruto-oligosaccharides (FOS) dan galacto-oligosaccharides (GOS). Prebiotik ini mampu mendorong perkembangan bakteri baik pada sistem pencernaan bayi dan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

4. Kemungkinan alergi susu sapi

Yang tidak kalah pentingnya untuk Bunda perhatikan dalam memilih susu formula untuk bayi adalah kemungkinan Si Kecil mengalami alergi susu sapi, karena ini merupakan salah satu alergi yang paling sering terjadi pada bayi.

Bila Bunda memutuskan untuk membeli susu formula sapi biasa, Bunda bisa membeli susu dengan ukuran kecil terlebih dahulu. Setelah itu, coba berikan pada Bayi dan lihat reaksinya.

Jika ada reaksi alergi, seperti kulit ruam, kemerahan, muntah, atau diare, jangan lanjutkan pemberian susu formula tersebut. Sebaiknya Bunda segera mengonsultasikan hal ini ke dokter.

Dokter mungkin akan menyarankan susu formula dengan formulasi khusus, seperti susu terhidrolisa ekstensif atau susu formula asam amino. Susu jenis ini masih berbasis susu sapi, tetapi kandungan proteinnya sudah diolah sehingga tidak menyebabkan alergi.

Selain itu, hindari juga memberikan berbagai susu berbasis tanaman yang hanya diperas dari tanamannya, seperti susu kedelai, susu beras, dan susu almond, baik pada bayi normal maupun bayi yang memiliki alergi terhadap susu sapi. Pasalnya, nilai gizi dalam berbagai susu ini tidak mencukupi kebutuhan nutrisi Si Kecil.

Tips Mengenalkan Bayi dengan Susu Formula

Beberapa bayi mungkin akan menolak ketika diberi susu formula karena dia sudah terbiasa dengan ASI. Bayi juga cenderung akan menolak bila diberikan susu melalui botol oleh ibunya, karena ketika berdekatan dengan wanita yang melahirkannya, otomatis bayi berharap diberikan ASI.

Untuk mengatasinya, Bunda bisa mencoba beberapa tips di bawah ini:

  • Kombinasikan ASI dengan susu formula. Secara bertahap, tingkatkan jumlah susu formulanya.
  • Teteskan beberapa tetes ASI pada dot atau hangatkan dot sebelum dipakai supaya lebih menarik bagi Si Kecil.
  • Gunakan dot yang empuk dan menyerupai puting payudara untuk menarik perhatian Si Kecil.
  • Minta bantuan suami atau keluarga lain untuk memberikan susu botol pada Si Kecil agar ia terbiasa dengan susu formula.

Sebaik-baiknya susu formula, memang tidak akan bisa menandingi manfaat ASI. Namun, jika Bunda tidak memungkinkan memberi ASI secara eksklusif, jangan sampai keadaan ini membuat Bunda menjadi tertekan.

Bunda tidak perlu khawatir, karena susu formula juga bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Yang terpenting, pilihlah produk susu formula yang sudah terdaftar di BPOM RI. Jika Bunda masih bingung dalam memilih susu formula yang cocok dengan Si Kecil, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter.